Kamis, 25 Maret 2010

Dekrit "Kaisar Langit" Giok Hong Thay Te


DEKRIT KAISAR JADE


Petunjuk keramat :
Kini Dekrit akan turun, diperintahkan kepada Dewa Seng Huang (Dewa Wali kota) dan Malaikat keberuntungan untuk menyambutnya masing-masing pada jarak 5 li dan 10 li dari luar pintu masuk Vihara, para petugas dan peserta harap menjaga ketenangan dan ketertiban sambil menunggu kehadiranNya.

Menteri Dalam kerajaan Sorga bermarga Xii turun masuk ke Vihara.

Prolog:
"Tuhan amat rindu pada putra-putri roh asalnya. Para Budha dan Para Suci senantiasa menyuarakan Sutra Penyelamatan. Dekrit Kaisar Jade turun pada medio Pwee gwee dan diumumkan di wilayah pemangkuan-Nya, rembulan memancarkan sinar terangnya menyinari alam baka.”

Petunjuk keramat :
Pada malam hari ini kami menerima Titah membawa dan membacakan Dekrit Kaisar untuk dipermaklumatkan, para malaikat dan umat yang hadir diharap dengan bersimpuh-sembah dan khusyuk mendengarkan.

Atas perintah Yang Maha Mulia Paduka Kaisar Jade, Kaisar Langit Maha Keramat dan Tinggi, maka dengan ini dipermaklumkan sebagai berikut:

Ingsun1) menghuni di istana awang-awang, namun hati ingsun tetap memikirkan moralitas umat di dunia, saat ini, melihat dunia yang marak ini tertutup oleh pasir kuning kelam yang berterbangan oleh karena amukan angin, tata kehidupan dengan sesamanya kini telah mengalami kemerosotan secara total yang pria tak loyal dan berlaku bhakti, yang wanita tak menjaga kesucian, kehormatan dan ketenangan, berani menganggap apa yang diajarkan oleh para Budha dan Dewa adalah omong kosong, memandang keberadaan dewa dan roh halus bagaikan sesuatu yang hampa, sehingga pembawaan tingkah Iaku masyarakat menjadi amoral, hukum kebenaran dan keadilan dalam kehidupan manusia sudah terkubur, Ingsun amatlah sedih hati, tak tega duduk berpangku tangan melihat umat-umatKu terperosot kedalam aIam baka tanpa menolongnya, Ingsun ketahui Vihara Perguruan Roh Suci di pemangkuan Surga Pintu Selatan bernama "Sheng Shian Thang” di Tai Chung dalam pemaparan ajarannya semenjak pembukaan vihara hingga kini, telah menguras banyak energi para umat dan roh suci, dan telah menampakkan hasilnya dalam usaha pelintasan umum, kini juga melalui terbitnya majalah “Aulia dan Saleh" telah melintaskan banyak umat yang sesat batin, usaha perguruannya tampak semakin maju, karya sucinya tampak gemilang, setelah Ingsun pertimbangkan, makan dengan ini Ingsun menurunkan titah untuk menyusun kitab pusaka, dengan judul “Melawat ke Alam Neraka", menitahkan Budha Hidup Ci Kung membimbing Mediator Utama yang memegang Pena Sakral bernama Yang Sheng untuk melawat ke kesepuluh Astana neraka secara rohaniah, dan membeberkan keadaan alam neraka kepada umat dunia, agar umat bisa mempunyai gambaran tentang tragisnya keadaan arwah berdosa di alam neraka, dan akhirnya menjadi sadar. Kitab ini bukanlah kitab biasa, mengingat semangat dan ketulusan hati para senior di Vihara Sheng Shian Thang yang cukup tinggi, maka misi mulia ini barulah Ingsun berikan kepadanya, berharap para senior vihara kukuh dalam iman dan keyakinannya, mewakili Langit mewartakan hakekat kebenaran. Disamping itu juga diperintahkan kepada masing-masing pos penjagaan di alam baka, bila menjumpai lawatan dari pelawat vihara Sheng Shian Thang, harap disambut kedatangannya dan dibukakan pintunya, serta membantunya menyusun karya tulis kencana ini, jika ada yang melanggar titah, semuanya akan dihukum keras tanpa ampun. Dimulai dari seterimanya dekrit ini, pada setiap jadwal pertemuan dengan Roh Suci, melakukan perlawatan ke alam neraka secara rutin dalam-rangka menyusun kitab, sampai selesai tersusunnya kitab tersebut.

Dharma bhakti para senior vihara atas rasa prihatin Sang Langit, saat jadinya kitab tersebut, tetap akan dikaruniakan pahala-pahalanya sesuai amal jasanya, demikian Iah titah Ingsun, jangan sampai dilanggar.

Atas nama Kaisar, semoga titah beliau tidak diabaikan, bersujudlah dengan mengucapkan terima kasih atas kebesaran hati-Nya.

Imlek Tahun Ping Chen, Pwee gwee cap go,
(Tahun Masehi 1976).

:::selesai disunting pada: fri, 26 feb 2010, 09:50





Master Guru Thai Sang Wu Ci Hun Yuan Ciao Cu
Dewa Yuan Shi Thian Cun Turun

Syair:
“Bagaikan mimpi saja kehidupan umat dalam melewatkan waktunya;
Sia sia mengumpulkan harta benda;
Kesenangan hawa nafsu indrawi telah merusak sifat asalnya;
Semangatnyapun terkuras hanya untuk mengejar keuntungan dan ketenaran;
Terombang-ambing dalam percintaan sulitlah dapat membebaskan dirinya;
Tak disadari karmanya semakin dalam, tersiksa dalam kerisauan triloka;
Janganlah mensia-siakan kehidupan ini;
Rubahlah wajah yang seram menjadi wajah seperti Dewi Kwan Im . “


KATA PENGANTAR

Menelusuri kembali semenjak sebelum terciptanya langit dan bumi, roh asal masih menyimpan energinya di Alam Bu Kik (Alam Keesaan), begitu bebas Ieluasa tanpa beban batin, dan setelah langit dan bumi tercipta, maka manusiapun terlahir dengan melaluI jati-energi-intinya, mula-mula manusia, berhati baik, maka setelah meninggal langsung kembali keAsal- jatinya, namun manusia kian hari kian terbenam debu keduniawian, pada pertengahan zaman kuno hati umat langsung berubah, maka penguasa langit lalu menyediakan "neraka" sebagai sarana tempat "bertobat dan pembersihan kembali". Apa daya akar watak umat telah tercemar dan berubah mutunya, kian terperosot kian parah; hingga belakangan ini, hati manusia semakin bejad tak keruan, maka nerakapun tampak penuh sesak, Giok Tee (Kaisar Giok) tak tega melihat para umat terperosot semua, maka lalu membersitkan sinar welas asihNya, berkenan mengungkapkan misteri pelaksanaan hukuman di neraka, untuk memperingatkan umat di dunia, berharap umat tak mengulangi jejaknya, sehingga bisa kembali ke sumber asalnya dan tak menderita dalam tumimbal lahir Iagi.

Kini vihara Sheng Shian Anda di Tai Chung menghayati kehendak Tuhan, selama beberapa tahun ini mengayunkan pena sakral membeberkan Ajaran suci, berjasa benar dalam menasehati para umat lagi pula tujuan pokoknya murni, termasuk yang paling giat dalam mengembanggkan Jalan Suci (Tao), maka mendapat titah dari Giok Tee, mengemban tugas berat menyusun kitab “Melawat ke alam baka". Memerintahkan Buddha hidup Cikung membimbing roh Yang San Sheng untuk bertandang ke alam neraka, satu persatu penjara neraka dikunjungi untuk diambil kesaksiannya, dan Dewa kecil Yii Shii Thong Ci yang menopang penanya, mentransfer ala faksimili melalui penglihatan mata batinnya, merekam adegan adegan alam baka, secara on the spot menulisnya sehingga tersusun kitab “Melawat ke alam baka", mengungkap misteri kinerja kuasa neraka, keajaiban kejadian-kejadian yang tak terkirakan sungguh langka sekali dijumpai di dunia.

Setelah memakan waktu dua tahun lamanya, barulah kitab ini selesai tersusun, jika umat dunia bisa membaca kitab ini, lalu segera sadar memalingkan hati, menghindari perbuatan yang tercela dan menjalankan-yang bajik, tekun dalam meniti jalan menuju ke sorga, apabila setiap orang demikian adanya, nerakapun akan bersih dari penghuninya, semuanya tentu berpulang ke sorga sukhawati!. Di dalam kitab ini memuat kesaksian-kesaksian perkara, sesuai dengan acara hukum di dunia, merupakan sebuah kitab suci pelintasan umat, suci dan sakral tak boleh diganggu gugat, berharap sidang pembaca banyak menyiarkan dan menasehati, mencetak serta mengedarkannya secara luas, maka apa yang dimohon tentu akan bisa terkabul, semoga orang yang menaruh perhatian bisa menghayatinya dengan baik, demikian lah kata pengantar ini.

Ttd,
Yuan Shi Thian Cun
Hadir memberikan Kata Pengantar ini di vihara Sheng Shian di Tai Chung.
Imlek Tahun Wu Wu, Si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).
::selesai disunting pada: fri, 26 Feb 2010, 10:03



Wali Ketua Pembina Alam Baka Tee Cong Ong Po Sat Turun

Alkisah, untuk pulang ke surga ada tersedia jalan bagi umat dunia, namun sedikit orang yang melaluinya; sedangkan untuk menuju ke neraka tiada terdapat pintunya namun yang berdatangan malah ber jubel. Umat dunia tak tahan kesepian, tak betah pada suasana yang hening dan tenang, cenderung suka bersandar pada yang berkuasa dan memandang bulu orang, terperosok dalam pusaran arak, seks, harta dan kedudukan; lautan penderitaan ini bagai tiada bertepi, banyak orang yang hanyut tertelan, sehingga kini neraka menjadi penuh sesak, suara ratap tangis menggetarkan langit!. Kami berkuasa atas sepuluh astana neraka, menyaksikan para terhukum mengaduh dan bertebaran di mana-mana, sungguh tak tega hati!

Mahluk yang berada di alam Tri-Loka, bersumber dari Roh Asal yang sama, semuanya karena hasrat nafsu yang belum bisa ditanggalkan semenjak dari awalnya yang kini sudah tak bisa dirunut lagi, sehingga tiada berkesudahan dalam kelahiran dan kematian, menyaksikan betapa menderitanya di jalur tumimbal lahir dan kehidupan para umat yang tersiksa, membuat kami menghela nafas panjang! Sia sia rasanya hanya mempunyai ikrar untuk mengosongkan neraka, namun sayang tiada suatu hari dimana para mahluk akan habis tuntas terlintaskan! Kaisar Giok Tee sungguh maha welas asih, mencurahkan perhatian atas keberadaan anak-anak Tuhan, oleh karena itu lalu memerintahkan pihak Vihara Sheng Shian Thang di kota Tai Chung untuk menyusun kitab “Melawat ke Alam Neraka", menugaskan Buddha Ci Kung (Ci Hoet) membimbing roh Saudara Yang San Sheng untuk melakukan lawatan roh ke alam kuasa neraka, dengan mendapat sambutan dan layanan dari pelbagai direktorat (seksi) kuasa neraka sesampai di tempat yang dikunjunginya, melakukan tutur basa basi dan perbincangan dengan Yam Ong (Raja Neraka) dan pejabat neraka; menelusuri hingga tuntas sepanjang perjalanan alam baka, ditranskrip dan disusunnya menjadi kitab catatan perlawatan, yang mana mengandung Hukum Kebenaran yang Mutlak dan pantas untuk dijadikan patokan dalam pendidikan rohani. Tampak jelas sekali hukum pembalasan yang ditimpakan pada orang yang menipu hati nuraninya dan meninggalkan akal sehatnya serta orang yang melakukan pelanggaran hukum dan kejahatan, banyak sekali bukti perkara yang dapat diperiksa di dalam kitab nantinya, berharap kepada sidang pembaca, sesudah membaca kitab ini bisa menjadikannya sebagai sebuah peringatan, dengan terhentak hatinya segera sadar, dan melakukan pertaubatan pada malam hari yang hening dan sunyi, serta bertindaklah dengan terang nuraninya, agar kelak di saat ajal menjemput tak terperosok ke alam neraka, dimana disana mendapat hukuman dan diperdaya oleh danyang danyang neraka. Barang siapa yang menganggap angin lalu nasehat kami, kelak nanti disaat melolong minta tolong tiada yang bisa menolong, janganlah menyalahkan mengapa para Malaikat Dewa dan Buddha bagai tak berperasaan.

Kini menjelang diterbitkannya kitab “Melawat ke Alam Neraka", kami memerlukan hadir di Vihara ini, sekedar memberi beberapa pesan kata, semoga begitu kitab ini diluncurkan, para mahluk dapat terlintaskan secara tuntas, semoga penghuni neraka dapat lebih cepat dikosongkan, agar alam dunia menjadi taman firdaus yang berbahagia. Itulah yang Kami harapkan.

Demikianlah prakata dari Tee Cong Ong Poo Sat
Turun dan hadir membawakan tulisan melalui kontak medium pada Vihara Sheng Shien Thang.

Imlek Tahun Wu Wu, Si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).

::: selesai disunting pada: 26 Feb 2010, 10:12



Roh Suci Dewa kecil Yii Sii Thong Ce
Naik ke Panggung Inspeksi

Prolog :
"Kitab ajaib turun dari langit untuk dipergunakan sebagai kompas (pegangan arah),
Keadaan mengerikan di alam kuasa neraka tidaklah omong kosong,
Jika mau berpaling sebenarnya tiada jalan yang menuju ke neraka,
Pertobatan yang dilakukan seseorang sering kali melahirkan sosok baru yang lain daripada yang lain.”

PRAKATA

Umat di dunia cenderung mementingkan untuk menikmati benda yang berwujud, mengabaikan pendidikan dan pembinaan rohani, karena etika moral diabaikan, maka tindak kejahatan seperti. perampokan, pembunuhan dan pemerkosaan akhirnya merajalela.

Untuk mencegah malapetaka yang tiada hentinya, sangat perlu sekali mulai menanganinya dari pendidikan moral, menjelaskan bahwasanya pembalasan hukum karma itu memang nyata adanya, dan bukanlah omong kosong bahwasanya Roh manusia takkan binasa, mujur atau celaka sebenar nya tiada berpintu, hanya saja karena berbuat baik atau jahat. Jika semasa hidup seseorang melakukan dosa, sesudah meninggal tentu akan membuat susah rohnya, sehingga terperosot ke dalam Jalur Buruk (xx), menerima gojlokan tumimbal lahir, itulah asal muasal terciptanya neraka.

Roh kami bersih dan murni, maka dapat menjelajah dengan senang dan leluasa di berbagai bentuk alam dalam Tri Loka, kini Vihara Sheng Shian di kota Tai Chung, Taiwan, menerima titah Kaisar Giok Tee (Penguasa Langit) untuk menyusun kitab"Melawat ke Alam Neraka", dan kebetulan kami yang ditunjuk melakukan tugas sebagai "Transfer ala faksimili melalui kemampuan penglihatan alam halus", kamipun tak berani menolaknya, setiap kali bila telah dijadwalkan untuk mengadakan acara pertemuan dengan roh suci melalui kontak medium di malam hari yang sunyi, Buddha Ci Kung turun dan hadir membimbing sukma sdr. Yang Shan Sheng bertanndang mengunjungi berbagai penjara neraka di alam baka, sewaktu mengadakan dialog dengan para arwah berdosa berkenaan dengan perkaranya, kamipun segera menangkap suara dan gambarnya melalui kemampuan penglihatan dan pendengaran alam halus, segera mentransfernya ala faksimili, kami merasuk ke dalam raga Yang Shan Sheng; menggunakan tangannya memegang pena sakral, melakukan penulisan di atas pasir di tempat ruang upacara, menyiarkan dialog yang terjadi di alam baka,lalu disalin diatas kertas sehingga-menjadi sebuah naskah dan tersusunlah kitab ini, untuk memberi peringatan dan nasehat kepada umat di dunia.

Keajaiban yang terkandung di dalamnya, disaksikan dari dekat oleh para pejimsim (xx) yang mengikuti jalannya acara, mereka tiada yang tak berdecak kagum melihatnya, dan yakin benar terhadap keberadaan roh Suci, namun bagi yang tak menyaksikan adegan seperti itu bagaimana bisa yakin tanpa keraguan? Atas pertanyaan itu, kami berharap dengan sangat kepada para umat untuk menyadari bahwasanya keberadaan surga dan neraka sesungguhnya dibangun dari dalam "dasar batin", jika menipu hati nuraninya sendiri, bisakah Anda dengan "hati tenang" tinggal di "surga"? orang yang "menyalahi hati nurani"nya sendiri tatkala menemukan terang nuraninya, tiada yang tak merasa tersiksa batinnya, saat itu sesungguhnya sudah menampakkan pemandangan neraka, namun keberadaan neraka sebenarnya merupakan "tempat penahanan" bagi orang berdosa, pada umat tak dibenarkan terlena, atau menganggapnya sebagai kampung halamannya sendiri, manusia dilahirkan dari asalnya di surga, (tamanfirdaus) (xx), Surgalah tempat tinggal asal mula kita, berharap dengan sangat, janganlah lagi berkelana dalam tumimbal lahir yang tak berkesudahan.

Kini meminjam kesempatan menjelang kitab "Melawat ke alam neraka" akan diluncurkan untuk menasehati umat, kami sekedar memberi kan pesan kata melalui sarana penulisan pena sakral ini, apa yang kami Iihat melalui penglihatan alam halus sepanjang setahun lebih yang lalu, pemandangan dan adegan di alam neraka tampak mengerikan sekali dan tak tega rasa nya untuk dipandang, berharap kepada sidang pembaca yang telah selesai membaca kitab ini, mulai kini dan seterusnya, dalam melakukan sesuatu, senantiasa bisa bersih tanpa ternoda, tidak lagi menebar benih ke neraka, jika bisa demikian, berarti tak sia-sialah susah payah kami.

Demikianlah prakata (Roh suci) Dewa kecil Yii Sii Thong Ce
dari Istana Yii Sii.
ImlekTahun Wu Wu, si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).
::selesai disunting pada: Jum’at, 26 Feb 2010, 10:28



Ketua Sekretaris pada Istana Kencana Kaisar Langit
Bermarga Luo Turun dan Hadir

1. Kitab ini disusun atas Titah Kaisar Penguasa Langit, meskipun kata-katanya sederhana, namun tersirat hakekat kebenaran, sungguh merupakan kitab pusaka bagi para pembina diri dan pendalaman Jalan KeTuhanan.

2. Jika di dalam kitab terdapat tulisan yang salah, adalah merupakan kesalahan dalam penyalinan, diharap tidak menilai lain.

3. Kitab ini merupakan hasil jerih payah kerja sama antara malaikat dan umat, memakan waktu selama dua tahun barulah karya besar ini tersusun, seluruh isi kitab telah dengan jelas membuka tabir rahasia keadaan alam kuasa neraka, pasal-pasal hukum neraka yang dikenakan dalam penghukuman cukup jelas dan tegas, pantas digunakan sebagai Ionceng peringatan dalam usaha penyelamatan umat, sungguh merupakan karya tulis yang amat langka dalam sepanjang masa ini, berharap para umat seluruh jagad membacanya! Menghargainya! Menghayatinya! Serta membina dirinya!

4. Kitab ini tersusun berkat kerja sama dan melibatkan para pemeran dari tiga alam yaitu Alam Surga, Alam Manusia, dan Alam Neraka, masing masing mendapat pahalanya, maka setiap amal cetak satu buku akan memperoleh respon di tiga alam.

5. Maklumat dari Istana Kencana: Barang siapa yang amal cetak kitab ini, untuk dibagikan dan diedarkan dengan tujuan melintaskan orang, tak terkecuali apakah amal cetak secara sendirian atau secara andil, atau sebagai sponsor pencari danatur, atau yang mengabarkan dan membeberkan ajaran sesuai isi kitab, serta yang membantu mengedarkan kitab ini, semuanya diperkenankan untuk diberikan keringanan atas dosa-dosa masa Ialunya; bilamana amal jasanya telah cukup terkumpul, maka akan disesuaikan dengan amal jasanya untuk diperkenankan naik menjelajah dengan leluasa ke alam suci.

6. Barang siapa yang memohon panjang umur, mohon peningkatan karir, mohon kesembuhan dari lilitan penyakit, mohon penghapusan hutang karma, ingin memupuk amal jasa, ingin menebus kesalahan dan dosa, ingin mengangkat arwah leluhur, mohon berkah di akherat, dengan berujar amal cetak kitab ini, semoga dapat terkabul. Barang siapa yang amal cetak dengan disertai permohonan (ujar), diharuskan melapor dengan cara bersembahyang menggunakan hio di hadapan altar dewa dapur (Ciao Kun Kong) atau di kelenteng, di vihara atau menghadap keatas langit, agar selanjutnya dilaporkan kembali oleh para dewa dan malaikat, semoga akan terjawab, amal jasanya takkan disia-siakan.

7. Dimana kitab ini diletakkan, akan mendapat penjagaan dan pengaman oleh para dewa dan roh suci dari berbagai penjuru, sesudah membaca harap ditempatkan di tempat yang bersih, tak boleh dinodai atau dilecehkan, barang siapa yang memfitnah dan melecehkan kitab ini, atau menghalangi peredarannya, akan terperosok masuk ke neraka untuk selamanya, dan takkan diampuni dosanya, berharap semua umat bisa kembali berada di jalur kebaikan, bertindaklah dengan berpikir tiga kali terlebih dulu.

Imlek Tahun Wu Wu, Si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).

::selesai disunting: Jumat, 26 Feb 2010, 10:35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar